Stress!
Maaf ini artikel nyelip di blog ini, tapi jangan lihat dimana anda temukan tapi lihatlah isinya, InsyaAllah Bermanfaat.Apakah anda sering mengerjakan beberapa tugas sekaligus dalam satu waktu? Saya lumayan sering mengalaminya. Beban pekerjaan seringkali membuat saya harus mengerjakan beberapa hal secara paralel. Belum selesai satu pekerjaan sudah ada pekerjaan lain yang datang. Dan seringkali jenis pekerjaannya pun berbeda. Dari pekerjaan yang analitis sampai ke pekerjaan yang administratif. Dari satu topik pindah ke topik yang lain.
Awalnya saya mengerjakannya secara paralel. saya kerjakan sebagian pekerjaan A, kemudian pekerjaan B, kemudian sebagian pekerjaan C, balik lagi ke sebagian A dan seterusnya. Apa dampaknya? Dampaknya membuat saya cukup stres. "Perasaan kok tidak selesai-selesai ya", batin saya. Terkadang saya tinggalkan pekerjaan itu sebentar. Saya cari hiburan dengan browsing, atau refreshing jalan-jalan diluar. Tapi bukannya kembali fresh, malah yang ada tambah stres karena ada beban yang belum diangkat.
Dari hasil googling, saya memperoleh artikel mengenai bahaya multitasking, yaitu mengerjakan beberapa hal sekaligus. Menurut artikel yang saya baca,multitasking menyebabkan fenomena brain-fog yang efeknya membuat pikiran lebih cepat pikun (loss-short term memory), badan mudah lelah, stres dsb. Akhir dari artikel tersebut merekomendasikan untuk One thing at a time. Kerjakan satu hal di satu waktu sampai tuntas. Dengan mengerjakan satu hal sampai selesai, membuat kita lebih fokus, sehingga pekerjaan cepat selesai. Dengan berkurangnya satu per satu pekerjaan maka beban pikiran yang seringkali menimbulkan stres dapat berkurang.
Dan ternyata di Al-Qur'an yang saya baca ada ayat yang isinya kurang lebih sama. Dalam surat Al Insyirah ayat 7 dikatakan " “Maka apabila kamu telah selesai dari suatu urusan, kerjakanlah dengan sungguh-sungguh urusan yang lainnya". Ayat tersebut mengajarkan agar kita menyelesaikan satu urusan terlebih dahulu sebelum mengerjakan urusan lainnya. Dan diakhir surat tersebut, dinyatakan "Dan hanya kepada Tuhanmu lah hendaknya kamu berharap".
Namun jangan khawatir teman2 tips dibawah ini akan membantu anda jika anda memang terpaksa harus multitasking.
Sebagai seorang entrepreneur, tentunya Anda harus mulai belajar multitasking agar mampu menyelesaikan segala urusan bisnis dengan baik. Sebab, banyak tenaga, pikiran, dan waktu yang tersita saat Anda memulai sebuah usaha. Baik itu bisnis online maupun bisnis offline, semuanya membutuhkan perhatian yang cukup besar untuk bisa mencapai puncak kesuksesan.
Karenanya saat ini para pelaku usaha dituntut untuk bisa multitasking agar tak kalah bersaing dengan para kompetitor yang mulai bermunculan di sekelilingya. Meskipun sebenarnya multitasking tidak pernah terjadi di otak manusia. Namun seseorang bisa melakukan time-sharing dalam otaknya sehingga mampu melakukan pekerjaan yang berbeda-beda dalam satu waktu atau yang lebih dikenal dengan istilah multitasking.
Nah, untuk membantu para pemula yang sedang ingin membangun usaha, ada beberapa cara yang bisa dilakukan agar otak Anda bisa semakin cepat melakukan pergantian fokus sehingga pekerjaan Anda yang cukup banyak bisa terselesaikan dengan cepat dan dalam waktu yang relatif singkat.
1. Sebaiknya kerjakan beberapa kegiatan yang masih berhubungan.
Secara ilmiah, ketika otak seorang manusia dipaksa untuk pindah memikirkan pekerjaan yang lain, otak harus beradaptasi kembali. Adaptasi ini sebenarnya memerlukan waktu yang singkat, amun dalam prosesnya otak manusia harus memanggil kembali memori, fokus, dan produktivitas sebelumnya. Jika pekerjaan yang selanjutnya tidak hampir sama dengan pekerjaan sebelumnya, maka proses tersebut akan memakan waktu yang lebih lama.
2. Buatlah urutan skala prioritas.
Anda bisa mulai menuliskan semua pekerjaan yang harus dilakukan pada sebuah buku agenda. Berikan tanda bold atau berikan warna yang berbeda pada pekerjaan yang memiliki skala prioritas cukup tinggi. Jika Anda punya kekuasaan lebih untuk memimpin di sektor pekerjaan Anda, sebaiknya bawa juga karyawan-karyawan Anda ke dalam budaya tersebut. Sebab, yang menentukan alur kerja seseorang adalah lingkungan tempat Ia bekerja.
3. Beri sedikit waktu bagi otak Anda untuk menerima informasi baru.
Tidak semua orang bisa langsung mencerna beberapa informasi dalam waktu bersamaan. Untuk itu berikan sedikit waktu bagi otak Anda untuk menerima informasi baru dari atasan Anda, kemudian kembali mengerjakan tugas pokok Anda yang belum terselesaikan sebelum akhirnya berpindah memberikan follow up pada informasi yang baru saja Anda terima. Dengan begitu, fokus Anda tidak terpecah dan bisa menyelesaikan beberapa pekerjaan dalam waktu yang hampir bersamaan.
Setelah membaca beberapa tips bisnis yang mengangkat kiat sukses melatih diri agar bisa multitasking, kini giliran Anda untuk mengaplikasikannya langsung di dunia usaha untuk bisa mencapai puncak kesuksesan yang telah Anda impikan. Maju terus UKM Indonesia dan salam sukses!
Sumber: http://bisnisukm.com/kiat-sukses-melatih-diri-agar-bisa-multitasking.html
http://www.kompasiana.com/hermonsyah/tipsantistres-one-thing-at-a-time_54f480f67455137a2b6c8c13
Apakah anda sering
mengerjakan beberapa tugas sekaligus dalam satu waktu? Saya lumayan
sering mengalaminya. Beban pekerjaan seringkali membuat saya harus
mengerjakan beberapa hal secara paralel. Belum selesai satu pekerjaan
sudah ada pekerjaan lain yang datang. Dan seringkali jenis pekerjaannya
pun berbeda. Dari pekerjaan yang analitis sampai ke pekerjaan yang
administratif. Dari satu topik pindah ke topik yang lain.
Awalnya saya mengerjakannya secara paralel. saya kerjakan sebagian
pekerjaan A, kemudian pekerjaan B, kemudian sebagian pekerjaan C, balik
lagi ke sebagian A dan seterusnya. Apa dampaknya? Dampaknya membuat saya
cukup stres. "Perasaan kok tidak selesai-selesai ya", batin saya.
Terkadang saya tinggalkan pekerjaan itu sebentar. Saya cari hiburan
dengan browsing, atau refreshing jalan-jalan diluar. Tapi bukannya
kembali fresh, malah yang ada tambah stres karena ada beban yang belum
diangkat.
Dari hasil googling, saya memperoleh artikel mengenai bahaya
multitasking, yaitu mengerjakan beberapa hal sekaligus. Menurut artikel
yang saya baca,multitasking menyebabkan fenomena brain-fog yang efeknya
membuat pikiran lebih cepat pikun (loss-short term memory), badan mudah
lelah, stres dsb. Akhir dari artikel tersebut merekomendasikan untuk One
thing at a time. Kerjakan satu hal di satu waktu sampai tuntas. Dengan
mengerjakan satu hal sampai selesai, membuat kita lebih fokus, sehingga
pekerjaan cepat selesai. Dengan berkurangnya satu per satu pekerjaan
maka beban pikiran yang seringkali menimbulkan stres dapat berkurang.
Dan ternyata di Al-Qur'an yang saya baca ada ayat yang isinya kurang
lebih sama. Dalam surat Al Insyirah ayat 7 dikatakan " “Maka apabila
kamu telah selesai dari suatu urusan, kerjakanlah dengan sungguh-sungguh
urusan yang lainnya". Ayat tersebut mengajarkan agar kita menyelesaikan
satu urusan terlebih dahulu sebelum mengerjakan urusan lainnya. Dan
diakhir surat tersebut, dinyatakan "Dan hanya kepada Tuhanmu lah
hendaknya kamu berharap".
Selengkapnya : http://www.kompasiana.com/hermonsyah/tipsantistres-one-thing-at-a-time_54f480f67455137a2b6c8c13
Selengkapnya : http://www.kompasiana.com/hermonsyah/tipsantistres-one-thing-at-a-time_54f480f67455137a2b6c8c13
Apakah anda sering
mengerjakan beberapa tugas sekaligus dalam satu waktu? Saya lumayan
sering mengalaminya. Beban pekerjaan seringkali membuat saya harus
mengerjakan beberapa hal secara paralel. Belum selesai satu pekerjaan
sudah ada pekerjaan lain yang datang. Dan seringkali jenis pekerjaannya
pun berbeda. Dari pekerjaan yang analitis sampai ke pekerjaan yang
administratif. Dari satu topik pindah ke topik yang lain.
Awalnya saya mengerjakannya secara paralel. saya kerjakan sebagian
pekerjaan A, kemudian pekerjaan B, kemudian sebagian pekerjaan C, balik
lagi ke sebagian A dan seterusnya. Apa dampaknya? Dampaknya membuat saya
cukup stres. "Perasaan kok tidak selesai-selesai ya", batin saya.
Terkadang saya tinggalkan pekerjaan itu sebentar. Saya cari hiburan
dengan browsing, atau refreshing jalan-jalan diluar. Tapi bukannya
kembali fresh, malah yang ada tambah stres karena ada beban yang belum
diangkat.
Dari hasil googling, saya memperoleh artikel mengenai bahaya
multitasking, yaitu mengerjakan beberapa hal sekaligus. Menurut artikel
yang saya baca,multitasking menyebabkan fenomena brain-fog yang efeknya
membuat pikiran lebih cepat pikun (loss-short term memory), badan mudah
lelah, stres dsb. Akhir dari artikel tersebut merekomendasikan untuk One
thing at a time. Kerjakan satu hal di satu waktu sampai tuntas. Dengan
mengerjakan satu hal sampai selesai, membuat kita lebih fokus, sehingga
pekerjaan cepat selesai. Dengan berkurangnya satu per satu pekerjaan
maka beban pikiran yang seringkali menimbulkan stres dapat berkurang.
Dan ternyata di Al-Qur'an yang saya baca ada ayat yang isinya kurang
lebih sama. Dalam surat Al Insyirah ayat 7 dikatakan " “Maka apabila
kamu telah selesai dari suatu urusan, kerjakanlah dengan sungguh-sungguh
urusan yang lainnya". Ayat tersebut mengajarkan agar kita menyelesaikan
satu urusan terlebih dahulu sebelum mengerjakan urusan lainnya. Dan
diakhir surat tersebut, dinyatakan "Dan hanya kepada Tuhanmu lah
hendaknya kamu berharap".
Selengkapnya : http://www.kompasiana.com/hermonsyah/tipsantistres-one-thing-at-a-time_54f480f67455137a2b6c8c13
Selengkapnya : http://www.kompasiana.com/hermonsyah/tipsantistres-one-thing-at-a-time_54f480f67455137a2b6c8c13
Apakah anda sering
mengerjakan beberapa tugas sekaligus dalam satu waktu? Saya lumayan
sering mengalaminya. Beban pekerjaan seringkali membuat saya harus
mengerjakan beberapa hal secara paralel. Belum selesai satu pekerjaan
sudah ada pekerjaan lain yang datang. Dan seringkali jenis pekerjaannya
pun berbeda. Dari pekerjaan yang analitis sampai ke pekerjaan yang
administratif. Dari satu topik pindah ke topik yang lain.
Awalnya saya mengerjakannya secara paralel. saya kerjakan sebagian
pekerjaan A, kemudian pekerjaan B, kemudian sebagian pekerjaan C, balik
lagi ke sebagian A dan seterusnya. Apa dampaknya? Dampaknya membuat saya
cukup stres. "Perasaan kok tidak selesai-selesai ya", batin saya.
Terkadang saya tinggalkan pekerjaan itu sebentar. Saya cari hiburan
dengan browsing, atau refreshing jalan-jalan diluar. Tapi bukannya
kembali fresh, malah yang ada tambah stres karena ada beban yang belum
diangkat.
Dari hasil googling, saya memperoleh artikel mengenai bahaya
multitasking, yaitu mengerjakan beberapa hal sekaligus. Menurut artikel
yang saya baca,multitasking menyebabkan fenomena brain-fog yang efeknya
membuat pikiran lebih cepat pikun (loss-short term memory), badan mudah
lelah, stres dsb. Akhir dari artikel tersebut merekomendasikan untuk One
thing at a time. Kerjakan satu hal di satu waktu sampai tuntas. Dengan
mengerjakan satu hal sampai selesai, membuat kita lebih fokus, sehingga
pekerjaan cepat selesai. Dengan berkurangnya satu per satu pekerjaan
maka beban pikiran yang seringkali menimbulkan stres dapat berkurang.
Dan ternyata di Al-Qur'an yang saya baca ada ayat yang isinya kurang
lebih sama. Dalam surat Al Insyirah ayat 7 dikatakan " “Maka apabila
kamu telah selesai dari suatu urusan, kerjakanlah dengan sungguh-sungguh
urusan yang lainnya". Ayat tersebut mengajarkan agar kita menyelesaikan
satu urusan terlebih dahulu sebelum mengerjakan urusan lainnya. Dan
diakhir surat tersebut, dinyatakan "Dan hanya kepada Tuhanmu lah
hendaknya kamu berharap".
Selengkapnya : http://www.kompasiana.com/hermonsyah/tipsantistres-one-thing-at-a-time_54f480f67455137a2b6c8c13
Selengkapnya : http://www.kompasiana.com/hermonsyah/tipsantistres-one-thing-at-a-time_54f480f67455137a2b6c8c13
A
Apakah anda sering
mengerjakan beberapa tugas sekaligus dalam satu waktu? Saya lumayan
sering mengalaminya. Beban pekerjaan seringkali membuat saya harus
mengerjakan beberapa hal secara paralel. Belum selesai satu pekerjaan
sudah ada pekerjaan lain yang datang. Dan seringkali jenis pekerjaannya
pun berbeda. Dari pekerjaan yang analitis sampai ke pekerjaan yang
administratif. Dari satu topik pindah ke topik yang lain.
Awalnya saya mengerjakannya secara paralel. saya kerjakan sebagian
pekerjaan A, kemudian pekerjaan B, kemudian sebagian pekerjaan C, balik
lagi ke sebagian A dan seterusnya. Apa dampaknya? Dampaknya membuat saya
cukup stres. "Perasaan kok tidak selesai-selesai ya", batin saya.
Terkadang saya tinggalkan pekerjaan itu sebentar. Saya cari hiburan
dengan browsing, atau refreshing jalan-jalan diluar. Tapi bukannya
kembali fresh, malah yang ada tambah stres karena ada beban yang belum
diangkat.
Dari hasil googling, saya memperoleh artikel mengenai bahaya
multitasking, yaitu mengerjakan beberapa hal sekaligus. Menurut artikel
yang saya baca,multitasking menyebabkan fenomena brain-fog yang efeknya
membuat pikiran lebih cepat pikun (loss-short term memory), badan mudah
lelah, stres dsb. Akhir dari artikel tersebut merekomendasikan untuk One
thing at a time. Kerjakan satu hal di satu waktu sampai tuntas. Dengan
mengerjakan satu hal sampai selesai, membuat kita lebih fokus, sehingga
pekerjaan cepat selesai. Dengan berkurangnya satu per satu pekerjaan
maka beban pikiran yang seringkali menimbulkan stres dapat berkurang.
Dan ternyata di Al-Qur'an yang saya baca ada ayat yang isinya kurang
lebih sama. Dalam surat Al Insyirah ayat 7 dikatakan " “Maka apabila
kamu telah selesai dari suatu urusan, kerjakanlah dengan sungguh-sungguh
urusan yang lainnya". Ayat tersebut mengajarkan agar kita menyelesaikan
satu urusan terlebih dahulu sebelum mengerjakan urusan lainnya. Dan
diakhir surat tersebut, dinyatakan "Dan hanya kepada Tuhanmu lah
hendaknya kamu berharap".
Selengkapnya : http://www.kompasiana.com/hermonsyah/tipsantistres-one-thing-at-a-time_54f480f67455137a2b6c8c13
pakah anda sering
mengerjakan beberapa tugas sekaligus dalam satu waktu? Saya lumayan
sering mengalaminya. Beban pekerjaan seringkali membuat saya harus
mengerjakan beberapa hal secara paralel. Belum selesai satu pekerjaan
sudah ada pekerjaan lain yang datang. Dan seringkali jenis pekerjaannya
pun berbeda. Dari pekerjaan yang analitis sampai ke pekerjaan yang
administratif. Dari satu topik pindah ke topik yang lain.
Awalnya saya mengerjakannya secara paralel. saya kerjakan sebagian
pekerjaan A, kemudian pekerjaan B, kemudian sebagian pekerjaan C, balik
lagi ke sebagian A dan seterusnya. Apa dampaknya? Dampaknya membuat saya
cukup stres. "Perasaan kok tidak selesai-selesai ya", batin saya.
Terkadang saya tinggalkan pekerjaan itu sebentar. Saya cari hiburan
dengan browsing, atau refreshing jalan-jalan diluar. Tapi bukannya
kembali fresh, malah yang ada tambah stres karena ada beban yang belum
diangkat.
Dari hasil googling, saya memperoleh artikel mengenai bahaya
multitasking, yaitu mengerjakan beberapa hal sekaligus. Menurut artikel
yang saya baca,multitasking menyebabkan fenomena brain-fog yang efeknya
membuat pikiran lebih cepat pikun (loss-short term memory), badan mudah
lelah, stres dsb. Akhir dari artikel tersebut merekomendasikan untuk One
thing at a time. Kerjakan satu hal di satu waktu sampai tuntas. Dengan
mengerjakan satu hal sampai selesai, membuat kita lebih fokus, sehingga
pekerjaan cepat selesai. Dengan berkurangnya satu per satu pekerjaan
maka beban pikiran yang seringkali menimbulkan stres dapat berkurang.
Dan ternyata di Al-Qur'an yang saya baca ada ayat yang isinya kurang
lebih sama. Dalam surat Al Insyirah ayat 7 dikatakan " “Maka apabila
kamu telah selesai dari suatu urusan, kerjakanlah dengan sungguh-sungguh
urusan yang lainnya". Ayat tersebut mengajarkan agar kita menyelesaikan
satu urusan terlebih dahulu sebelum mengerjakan urusan lainnya. Dan
diakhir surat tersebut, dinyatakan "Dan hanya kepada Tuhanmu lah
hendaknya kamu berharap".
Selengkapnya : http://www.kompasiana.com/hermonsyah/tipsantistres-one-thing-at-a-time_54f480f67455137a2b6c8c13
Selengkapnya : http://www.kompasiana.com/hermonsyah/tipsantistres-one-thing-at-a-time_54f480f67455137a2b6c8c13
Apakah anda sering
mengerjakan beberapa tugas sekaligus dalam satu waktu? Saya lumayan
sering mengalaminya. Beban pekerjaan seringkali membuat saya harus
mengerjakan beberapa hal secara paralel. Belum selesai satu pekerjaan
sudah ada pekerjaan lain yang datang. Dan seringkali jenis pekerjaannya
pun berbeda. Dari pekerjaan yang analitis sampai ke pekerjaan yang
administratif. Dari satu topik pindah ke topik yang lain.
Awalnya saya mengerjakannya secara paralel. saya kerjakan sebagian
pekerjaan A, kemudian pekerjaan B, kemudian sebagian pekerjaan C, balik
lagi ke sebagian A dan seterusnya. Apa dampaknya? Dampaknya membuat saya
cukup stres. "Perasaan kok tidak selesai-selesai ya", batin saya.
Terkadang saya tinggalkan pekerjaan itu sebentar. Saya cari hiburan
dengan browsing, atau refreshing jalan-jalan diluar. Tapi bukannya
kembali fresh, malah yang ada tambah stres karena ada beban yang belum
diangkat.
Dari hasil googling, saya memperoleh artikel mengenai bahaya
multitasking, yaitu mengerjakan beberapa hal sekaligus. Menurut artikel
yang saya baca,multitasking menyebabkan fenomena brain-fog yang efeknya
membuat pikiran lebih cepat pikun (loss-short term memory), badan mudah
lelah, stres dsb. Akhir dari artikel tersebut merekomendasikan untuk One
thing at a time. Kerjakan satu hal di satu waktu sampai tuntas. Dengan
mengerjakan satu hal sampai selesai, membuat kita lebih fokus, sehingga
pekerjaan cepat selesai. Dengan berkurangnya satu per satu pekerjaan
maka beban pikiran yang seringkali menimbulkan stres dapat berkurang.
Dan ternyata di Al-Qur'an yang saya baca ada ayat yang isinya kurang
lebih sama. Dalam surat Al Insyirah ayat 7 dikatakan " “Maka apabila
kamu telah selesai dari suatu urusan, kerjakanlah dengan sungguh-sungguh
urusan yang lainnya". Ayat tersebut mengajarkan agar kita menyelesaikan
satu urusan terlebih dahulu sebelum mengerjakan urusan lainnya. Dan
diakhir surat tersebut, dinyatakan "Dan hanya kepada Tuhanmu lah
hendaknya kamu berharap".
Selengkapnya : http://www.kompasiana.com/hermonsyah/tipsantistres-one-thing-at-a-time_54f480f67455137a2b6c8c13
Selengkapnya : http://www.kompasiana.com/hermonsyah/tipsantistres-one-thing-at-a-time_54f480f67455137a2b6c8c13
0 komentar:
Posting Komentar